LRT City : Hunian Zaman Now Bebas Macet!



Setiap hari berangkat kerja suami tercinta melewati tiang-tiang beton yang sedang dibangun baik dikanan atau dikiri jalan tol Jagorawi. Taukah teman-teman, kalau tiang-tiang beton itu adalah salah satu dari proyek pembangunan LRT atau Light Rail Transit

Jadi LRT merupakan salah satu jenis transportasi massal berbasis rel seperti kereta yang dapat mengangkut penumpang dengan jumlah lebih banyak dibandingkan dengan bus atau mobil namun masih kalah dibandingkan dengan KRL atau MRT, sehingga dinamakan kereta api ringan. Namun walapun LRT mengangkut penumpang lebih sedikit dibandingkan dengan KRL maupun MRT, LRT memiliki keunggulan dibandingkan dengan KRL dimana LRT tidak memiliki perlintasan sebidang, sehingga ketepatan waktu dan jumlah kereta LRT menjadi lebih baik dan lebih banyak. 

Kebayang kan kalau KRL saja bisa menyedot penumpang terutama di daerah satelit, apalagi dengan LRT yang ketepatan waktunya lebih baik dan jumlah kereta yang lewat lebih banyak dibandingkan dengan KRL, pasti akan lebih menarik bagi banyak penumpang lagi.


Dulu sebelum adanya KRL dan hanya ada kereta api dan juga belum ada double track atau jalur ganda, properti seperti rumah ataupun apartemen disekitar jalur kereta belum dilirik oleh konsumen ataupun oleh investor. Konsumen atau investor lebih tertarik dengan properti di dekat jalan tol, hal ini lebih menarik karena dulu akses jalan tol merupakan akses jalan bebas hambatan. 

Namun hal itu berbanding terbalik dengan sekarang. Saat ini properti disekitar jalur KRL sangat diminati, hal ini didorong oleh selain semakin banyaknya jumlah penduduk, didukung juga oleh kemacetan yang semakin menjadi walaupun di jalan tol, sehingga akses transportasi yang lebih cepat, menjadi pilihan mayoritas konsumen. 

Konsumen atau investor yang dulu melihat peluang dengan membeli properti disekitar jalur KRL pasti sudah menikmati keuntungannya. Dulu harga property rumah disekitar jalur KRL di Depok, Bogor atau Bekasi hanya berkisar 100 jutaan atau malah kurang, namun saat ini untuk mendapatkan properti rumah didekat jalur KRL di daerah Depok, Bogor atau Bekasi dengan harga 400 juta sangatlah sulit. Kebayang kan keuntungan yang bisa diperoleh oleh konsumen atau investor yang sudah membeli properti di daerah tersebut. Sudah pasti menguntungkan banget :)


Senin 5 februari 2018 saya berkunjung ke JCC Senayan Hall A, tepatnya di booth LRT City karena saya akan menyimak Talk Show dengan tema “Tren Investasi Generasi Muda” bersama komunitas Blogger Crony. 

Telah hadir beberapa narasumber :
  • Bapak David Cornelis selaku Pengamat Properti
  • Keenan Pearce selaku Influencer, Co-Founder Makna Creative
  • Bapak Setya Aji Pramana selaku Project Manager Eastern Green LRT City
Semakin mudahnya mengakses informasi melalui internet, seharusnya generasi Milenial semakin melek dengan investasi, namun yang terjadi saat ini adalah mayoritas generasi Milenial lebih suka menghabiskan uangnya untuk jalan-jalan menghibur diri atau mengikuti trend smartphone atau fashion terkini. Sehingga memang dikhawatirkan generasi Milenial akan semakin sulit memiliki properti atau berinvestasi dalam dunia properti karena harga properti yang terus meningkat setiap waktunya.

Bapak David Cornelis Mokalu

Seorang pengamat properti, Bapak David Cornelis Mokalu mengemukakan bahwa generasi muda masa kini sudah lebih melek soal keuangan dibandingkan generasi sebelumnya namun sayangnya, belum paham benar produk investasi. 

Jadi buat generasi Milenial alias kids zaman now, yuk mulai berinvestasi dengan membeli properti. Memang jenis investasi bisa bermacam-macam, seperti investasi dengan Menabung, Deposito ataupun Emas. Namun investasi jenis ini menghasilkan potensi keuntungan yang lebih sedikit dibandingkan dengan berinvestasi dalam dunia properti. 

Nah berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan untuk memiliki properti yang dipaparkan oleh Bapak David Cornelis Mokalu :

  • Menikah sehingga bisa menggabungkan asset dan penghasilan dengan pasangan untuk membeli properti
  • Kerja di perusahaan pemberi fasilitas hunian’Kerja di perusahaan pemberi fasilitas kredit
  • Berhutang yaitu dengan cicilan max 30% dari penghasilan dengan catatan harus berhutang yang produktif untuk membeli asset yang produktif juga.
  • Berinvestasi (reksa dana atau saham) dan gunakan fasilitas auto debet bank untuk berinvastasi di akhir bulan.
Menurut David Cornelis Mokalu, potensi keuntungan dengan investasi membeli properti memiliki nilai sebesar 5-25 persen per tahun dan 10-29 persen per tahun jika berinvestasi properti melalui pembelian saham di bursa efek. Menarik sekali bukan :) 

Trennya saat ini, 2018 adalah waktu yang tepat untuk memulai investasi properti baik via aset riil (untuk di huni ataupun disewakan kembali) atau via saham properti dimana harga saham-saham properti masih tergolong murah. So jangan tunda-tunda lagi ya untuk berinvestasi properti sejak dini!


  
Btw properti seperti apa sih yang cocok untuk generasi Milenial?

Generasi Milenial kebanyakan lebih memilih hunian yang vertikal seperti apartemen, karena nda mau ribet dan cenderung praktis, akses transportasi publik pun mudah dan beragam fasilitas yang di dapat sesuai dengan kebutuhan seperti gym, swimming pool dls. 


Dalam membeli hunian ada beberapa poin utama nih yang harus diperhatikan, diantaranya adalah sebagai berikut : 

  1. Lokasi Strategis
  2. Fasilitas yang memadai
  3. Track Record pengembang/developer
  4. Akses Transportasi
Hal ini senada dengan apa yang disampaikan oleh Keenan Pearce dalam membeli apartemen, seperti fasilitas gym, swimming pool dan akses transportasi yang mudah menjadi poin utamanya. Karena pekerjaannya membutuhkan mobilitas yang cukup tinggi.

Awal mula Keenan begitu saapaan akrabnya, membeli apartemen bukan untuk investasi tapi untuk tempat tinggal. Hingga melihat peluang, ternyata saat disewakan keuntungannya bisa untuk biaya cicilan apartemennya. Nah dari situlah mulai berinvestasi dengan menyewakan apartemennya. 

Keenan Pearce so cool yes :)


And Investasi di LRT City bisa menjadi Pilihan, Prospektif!

Salah satu faktor yang menjadi pertimbangan saat membeli sebuah hunian itu adalah adanya transportasi massal yang bisa diakses dengan mudah dan bisa menghubungkan kita untuk mencapai tujuan dengan cepat dan praktis. Oleh karena itu PT Adhi Karya (Persero) TBK pun sangat memperhatikan hal ini dalam mengembangkan project hunian yang dibangunnya di beberapa lokasi. Menariknya menghadirkan LRT sebagai transportasi massal yang sekaligus sebagai solusi dari problem kemacetan. 

Oiya teman-teman apa sih yang menjadi pertimbangan kalian dalam membeli hunian?
Yuk di share di sini :) 

Sebelum LRT selesai dikerjakan dan pastinya setelah proyek LRT selesai pasti harga properti disekitarnya semakin tinggi, yuk mulai membeli properti disekitar proyek LRT seperti LRT City yang sedang dikembangkan oleh PT. Adhi Karya (Persero) Tbk. Proyek LRT City ini terdapat di daerah Bogor, Bekasi, Jakarta Timur hingga Tangerang. Adapun proyek-proyeknya yaitu :

  1. LRT City Sentul – Royal Sentul Park
  2. LRT City Bekasi – Eastern Green
  3. LRT City Jaticempaka – Gate Way Park
  4. LRT City Ciracas – Urban Signature
  5. Cisauk Point – member of LRT City (Tangerang)
  6. Oase Park – member of LRT City (Ciputat – Tangsel


LRT City mengusung konsep Transit Oriented Development (TOD) dengan pendekatan pengembangan kota bersifat kompak, mengadopsi tata ruang campuran, memaksimalkan penggunaan angkutan massal seperti seperti LRT, dan dilengkapi dengan pejalan kaki/sepeda. 

Bapak Setya Adji Pramana, selaku Project Manager Eastern Green mengatakan bahwa "Pengembangan LRT City ini merupakan upaya PT Adhi Karya (Persero) Tbk, untuk memberikan kehidupan dan peradaban baru bagi masyarakat kaum urban di Jakarta dan kaum suburban di daerah penyangganya".

LRT City menerapakan 8 prinsip utama yaitu :
  • Connect
  • Compact
  • Densify
  • Transit
  • Mix
  • Cycle
  • Shift
  • Walk

Melalui 8 prinsip ini dan pengembangan dengan pendekatan TOD, LRT City meyakini mampu menciptakan ruang waktu, meningkatkan kualitas hidup yang selaras, serasi, dan seimbang. TOD menciptakan ruang kota yang lebih hidup, pembangunan yang berorientasi pada pejalan kaki, dan fungsi guna lahan yang dapat memberikan kenyamanan deaanan untuk pejalan kaki, pesepeda, dan pengguna transportasi publik.

5 Alasan kenapa wajib memilih investasi properti di LRT City :
  • Lokasi yang sangat strategis
  • Track Record Developer Bonafit
  • Desain dan Fasilitas Lengkap
  • Adanya Transportasi Massal
  • Memiliki konsep "Smart living with smart home"
Harapannya tentunya dengan memiliki hunian di LRT City akan lebih memiliki banyak waktu karena lebih efisien, terbebas dari kemacetan yang selama ini menjadi momok tiap berangkat dan pulang kerja. Berasa banget waktu habis dijalanan :(

Tentunya hadirnya LRT City menjadi solusi untuk mengatasi kemacetan, dan ini bisa menjadi pilihan untuk langkah awal berinvestasi untuk masa depan yang cemerlang :) 

Oiya teman-teman yang sedang mencari hunian atau pun sekedar ingin mencari referensi untuk investasi properti jangan lupa kunjungi Pameran Indonesia Properti Expo 2018 yang berlangsung mulai tanggal 3 – 11 Februari di JCC Senayan, Jakarta ya!

Jangan lupa mampir ke boothnya LRT City ya, karena ada beragam promo menarik loh yang sayang untuk dilewatkan begitu saja. Misalnya nih promo cuti bayar 2 bulan setelah booking, ada cicilan 60 kali. Selain itu nih kita juga berkesempatan untuk mendapatkan berbagai hadiah menarik seperti voucer belanja, emas, mobil dan hadiah menarik lainnya :)


                           
Informasi selengkapnya bisa kepoin media sosialnya :

website : www.lrtcity.com
Facebook : @lrtcity Adhi
Instagram & Twitter : @lrtcity



Sumber Informasi :
 www.lrtcity.com



Tidak ada komentar