“Selau ada harapan di ujung kepasrahan, ketika manusia telah angkat tangan, percayalah Allah akan turun tangan”
Perjalanan panjang menanti buah hati, kalau membahas promil atau program kehamilan itu sebenarnya banyak hal yang harus kita persiapkan. Terutama hati dan pikiran. Yes, menata hati dan pikiran juga perlu, agar selalu punya pikiran dan energi yang positif. Karena pikiran yang sehat juga penting untuk program kehamilan.
Berbicara mengenai program kehamilan, tanggal 10 Maret 2019 berlokasi di Savero Hotel Depok. Alhamdulillah aku berkesempatan untuk mengetahui lebih detail mengenai program bayi tabung bersama dr. Indra Nurzam Chalik Anwar, Sp. OG.
Yuk ketahui tentang Infertilitas
Infertilitas adalah kehamilan yang tidak terjadi, setelah selama 12 bulan telah rutin melakukan hubungan suami istri, selama 2-3x seminggu terutama dimasa subur istri. Lalu apa sih penyebabnya? Infertilitas bisa terjadi dari kedua belah pihak, yup bisa terjadi dari pihak laki-laki atau perempuan.
Penyebab infertilitas pada laki-laki, diantaranya :
- Varikorel
Varikoreal adalah pembengkakan pada pembuluh darah vena dalam kantong zakar (skortum), seperti varises pada tungkai.
- Kualitas Sperma Buruk
Bentuk sperma yang abnormal, pergerakan sperma yang kurang lincah, hal ini menyebabkan sperma tidak tidak dapat mencapai sel telur. Rendahnya konsentrasi sperma atau jumlah sperma yang tidak memadai. Konsentrasi sperma yang sehat minimal 15 juta sperma/ml semen.
- Obstruksi/sumbatan
Ini bisa disebabkan karena infeksi atau bawaan dari lahir
- Kelainan Genetik
- Idiopatik atau tidak diketahui
Penyebab infertilitas pada perempuan, diantaranya :
- Gangguan ovulasi
Gangguan ovulasi atau pelepasan sel telur secara berkala, merupakan kondisi paling umum yang menyebbakan perempuan tidak dapat hamil. Sebagian perempuan gagal ovulasi karena memiliki sedikit oosit atau bahkan tidak ada
- Endometriosis
Ini terjadi ketika jaringan yang biasanya tumbuh di rahim, kemudian tertanam dan tumbuh di bagian tubuh lain. Kondisi ini juga bisa berdampak pada kesuburan secara tidak langsung, dan kemunungkinan dapat mempengaruhi lapisan rahim dan mengganggu penanaman sel telur yang dibuahi.
- Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS)
- Keguguran Berulang
Tingkat kesuburan perempuan menurun hingga 20% mulai dari usia 35 tahun, jumlah dan kulitas sel mulai menurun. Kelainan kromosom pada bayi dalam kandungan lebih mudah terjadi, hal inilah yang menjadi penyebab keguguran.
- Terlalu Gemuk atau Terlalu Kurus
Proses ovulasi dengan normal dapat terhambat ketika seorang perempuan memiliki berat badan berlebih atau kurang secara signifikan. Body mass Index yang normal diangka 20, penting untuk dicapai. Berat badan yang berlebih mempersulit terjadinya kehamilan.
Kapan sebaiknya mulai periksa Infertilitas?
- Pasangan usia subur yang menikah 1-2 tahun dan aktif melakukan hubungan sex tapi tak kunjung hamil.
- Riwayat mesntruasinya tidak teratur atau jarang
- memiliki riwayat infeksi, seperti radang di pelvis, endometriosis
- Keguguran berulang
- Untuk laki-laki jika kualitas semen tidak baik
Kenali Program Bayi Tabung Bersama dr. Indra Nurzam Chalik Anwar, Sp. OG
Ketika proses kehamilan secara alami tidak bisa dilakukan, ada 2 cara yang masih bisa diupayakan untuk mendapatkan keturunan yakni dengan cara Inseminasi dan Program bayi Tabung. Apa bedanya? Penjelasan ini aku dapatkan dari dr. Indra Nurzam Chalik Anwar, Sp.OG, Dokter Kandungan yang berpraktek di Morula IVF Bunda Internasional Clinic & Klinik Teratai Gading Pluit.
- Inseminasi
Inseminasi buatan biasanya digunakan untuk pasangan dengan kondisi suami yang memiliki hipospadia, ejakulasi buruk, impotensi neurologis dan disfungsi seksual, jumlah sperma rendah atau oligospermia serta motilitas sperma yang buruk atau astenospermia.
Inseminasi buatan juga digunakan untuk pasangan dengan kondisi istri yang memiliki antibodi antisperma serta faktor servik. Inseminasi buatan biasanya dipilih oleh pasangan dikarenakan biaya yang jauh lebih murah jika dibandingkan dengan bayi tabung.
Proses inseminasi dilakukan dengan cara memasukkan sperma yang telah diseleksi untuk kemudian dimasukkan ke dalam rongga rahim untuk selanjutnya terjadi ovulasi secara alami. Pada inseminasi, proses pertemuan antara sperma dan sel telur tetap terjadi di dalam tubuh ibu. Perlu untuk diketahui, jika pasien sudah melakukan inseminasi sebnyak 3 kali dan belum berhasil, maka disarankan untuk melakukan program bayi tabung.
- Bayi Tabung (In Vitro Fertilization/IVF)
Lain halnya dengan bayi tabung. Bayi tabung dilakukan dengan cara mempertemukan sejumlah sperma dan sel telur dalam cawan petri yang telah berisi media tertentu dengan kondisi terkontrol untuk selanjutnya diinkubasi selama beberapa hari (2-3 hari) hingga terbentuk embrio dan selanjutnya dimasukkan ke dalam rahim. Nda usah dibayangin ya bikin mules nanti hehehe.
Untuk kasus tertentu seperti sperma dengan kualitas dan kuantitas yang sangat rendah, bisa dilakukan dengan cara menyuntikan satu sperma dengan dengan satu sel telur. Tingkat keberhasilan untuk mendapatkan keturunan dengan bayi tabung ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan inseminasi buatan.
Selain itu, rasio kehamilan pada siklus bayi tabung masih lebih tinggi dibandingkan dengan rasio siklus pembuahan alami. Oleh karena tingkat keberhasilannya yang tinggi, jadi jangan heran ya kalau biaya yang dibutuhkan untuk bayi tabung ini jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan inseminasi buatan.
Walaupun tingkat keberhasilan bayi tabung ini tinggi, namun bukannya tanpa kegagalan juga ya! Yuk kita kupas lebih mendalam mengenai permasalahan yang terdapat dalam program bayi tabung.
Saat bincang-bincang mengenai program bayi tabung, dr. Indra menyampaikan bahwa faktor yang mempengaruhi keberhasilan pada program bayi tabung adalah sebagai berikut :
- Faktor spesifik pada pasien
- Protokol stimulasi ovarium
- Pengalaman dokter
- Konsistensi dan kemurnian obat
- Laboratorium Embriologi
- Jumlah embrio setiap pemindahan
- Teknik pemindahan embrio
- Dukungan pada fase luteal/masa subur
Kita mulai dulu pembahasannya pada faktor yang sangat berperan yaitu faktor pada pasien itu sendiri sehingga diperlukan seleksi pasien. Tujuan dari seleksi pasien adalah untuk menentukan indikasi yang tepat untuk program bayi tabung, peluang pasien dalam mengikuti program bayi tabung, untuk meminimalkan komplikasi pada ibu dan bayi, untuk meminimalkan resiko kegagalan, untuk menentukan protokol stimulasi yang sesuai dan dosis obat yang dibutuhkan serta untuk memprediksi prognosis dari pasien.
Dengan semakin bertambahnya usia maka kualitas dan kuantitas oosit akan semakin menurun. Menurunnya kualitas oosit ini akan meningkatkan kemungkinan error pada fase meiosis dan mitosis sel. Hal ini akan mengakibatkan terhambatnya fertilisasi normal dan atau menghentikan perkembangan awal embrio.
Indeks masa tubuh yang berkorelasi dengan berat badan juga berpengaruh pada saat seleksi pasien. Pasien dengan berat badan yang tinggi mempunyai berbagai macam kendala yaitu membutuhkan waktu lama untuk memperoleh kehamilan, meningkatknya resiko aborsi, meningkatnya indikasi komplikasi yang mungkin muncul pada saat kehamilan seperti diabetes melitus, hipertensi/preklamsia dan thromboebolism, meningkatnya insiden pada saat cesar, meningkatnya komplikasi pada bayi, meningkatnya komplikasi pada saat anestesi dan pembedahan, perubahan fungsi ovarium, meningkatnya peluang melahirkan bayi dengan cacat tabung saraf.
Lalu bagaimana sih caranya untuk mendapatkan sel telur dengan kondisi yang bagus? Nah, sebelum kita mendapatkan sel telur matang yang siap dibuahi dan dengan kondisi yang bagus, diperlukan sel telur muda/oosit dalam jumlah tertentu. Jumlah oosit yang diperlukan agar mendapatkan rasio kelahiran hidup maksimal adalah sejumlah 15 oosit, dengan jumlah oosit lebih dari 15, memiliki rasio kumulatif kelahiran hidup sebesar 61.5%. Dan ternyata, jumlah oosit sebanyak 15 ini dapat diperoleh secara maksimal pada umur dibawah 30 tahun. Dan semakin bertambahnya usia maka jumlah oosit akan semakin menurun.
Prosedur dan Tahapan Pogram Bayi Tabung
Syarat utama pastinya adalah memiliki buku nikah ;)
Berikut ini prosedurnya :
Pada poin ke 7 disebutkan jika hasilnya positif, lalu apabila hasilnya negatif bagaimana?
Jika negatif, akan dilakukan transfer ulang embrio yang telah disimpan sebagai cadangan (jika ada). Dengan biaya trasfer embrio berkisar RP5-6juta.
Biaya Program Bayi Tabung
Total keseluruhan biaya program bayi tabung berkisar Rp50-100juta, tentunya berbeda-beda biayanya di tiap Rumah Sakit. Rinciannya kira-kira seperti berikut ini :
- Pemeriksaan darah Rp.8juta
- Biaya bayi tabung IVF Rp.36juta
- Obat-obatan berkisar Rp.10-40juta (tergantung dari diagnosa setiap pasien)
Well, sekarang jadi ada gambaran kan ya mengenai program bayi tabung. Bukan hanya biaya yang harus disiapkan tapi mental atau psikis dari kedua pasien yang akan menjalaninya. Bismillah, semoga dengan ikhtiar dan pengetahuan yang didapat bisa menentukan program hamil apa yang dipilih nantinya. Jalani dan nikmati prosesnya ^_^
Dont stop because you are tired, stop because you are DONE!
Prepare your body, boost your fertility, and get pregnancy soon.
Jika ingin berkonsultasi dengan dr. Indra,
bisa mengunjungi di tempat prakteknya di sini :
Morula IVF Bunda International Clinic
Jl. Teuku Cik Ditiro No. 12, Menteng, Jakarta Pusat
dan
Teratai Fertilitas Clinic
RS. Gading Pluit Lt. 4
Jl. Boulevard Timur Raya, Kelapa Gading, Jakarta Utara 14250
Tidak ada komentar