5 Alasan Kenapa Berkurban Melalui Dompet Dhuafa

“Kami makan daging setahun sekali saja. Itu pun kalau ada yang kasih daging kurban,” tutur Pak Uba dan istri warga Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.

Terima kasih para pekurban Dompet Dhuafa. Haru dan bahagia teriring dengan doa untuk Anda semua, salim dari Uba dan para penerima manfaat di Sumbawa. Yap, kisah dari Pa Uba itu adalah salah satu bukti nyata bahwa ternyata masih ada loh saudara-saudara kita di luar sana yang jarang atau hampir tidak pernah makan daging. 

Miris ya ketika di kota-kota besar justru berlimpah daging kurban, bahkan mungkin sampai bingung harus dibagi kemana lagi karena mungkin saking banyaknya yang berkurban di daerah atau kota tersebut. Cerita ini pun diperjelas oleh Ibu Etika Setiawati GM. Marketing Communication Dompet Dhuafa dalam acara Konferensi Pers "Sociotrip Tebar Hewan Kurban (THK) 1440" yang berlangsung di Cianjur, Jawa Barat. 

                              

Kisah dibalik Idul Adha atau Hari Raya Kurban 

Idul Adha atau Hari Raya Kurban adalah salah satu hari raya utama bagi umat muslim, yang dirayakan setiap tahun di bulan Dzulhijjah, bulan terakhir dari kalender Hijriah. Ada kisah dibalik Idul Adha yang patut kita renungkan bersama. Kisah Nabi Ibrahim, seorang nabi dalam agama Islam dan salah satu utusan Allah yang paling soleh. Ia memiliki seorang putra bernama Ismail, yang ia dapatkan setelah banyak melakukan ibadah dan doa kepada Allah. Suatu ketika, Allah memutuskan untuk menguji imam dan cinta Ibrahim terhadapnya. Melalui mimpi, Ibrahim diminta menyembelih Ismail, putra yang sangat ia sayangi. Tentu ini sangat sulit, karena tidak ada orang tua yang ingin menyakiti anaknya sendiri. 

Tapi saat Ibrahim menceritakan mimpinya pada Ismail, putranya ini justru menyetujui dan minta ayahnya untuk mengorbankannya. Tepat saat Ibrahim akan menyembelih Ismail, atas petunjuk Allah, malaikat Jibril mengganti Ismail dengan seekor anak domba. 

Yap, inilah yang akhirnya menjadi asal dari peringatan Idul Adha yang disebut juga Hari Raya Kurban. Pada hari raya ini, seekor binatang (biasanya domba, kambing, sapi, kerbau atau unta) dikorbankan, dengan cara yang sama seperti Ibrahim mengorbankan seekor domba. 

Sepertiga dari daging hewan kurban tersebut kemudian akan diberikan kepada fakir miskin dan anak-anak yatim, dan sisanya dapat dinikmati oleh keluarga kita.  

Yup, Rabu tanggal 10 Juli 2019 alhamdulillah aku berkesempatan untuk mengikuti serangkaian acara ‘Sociotrip Tebar Hewan Kurban 1440” yang diselenggarakan Dompet Dhuafa. Perjalanan 5 jam yang cukup bikin deg-degan karena sempat nyasar terbayarkan saat tiba ditempat tujuan. Melihat sawah, udara yang sejuk, hijaunnya pemandangan,  Alhamdulillah...nikmat manalagi kah yang kamu dustakan?





Saung Ternak Kahadean-Kelompok Ternak Al-Ikhwan

Sekitar pukul 2 siang, kami rombongan blogger dan media tiba di Saung Ternak Al-Ikhwan, yang berlokasi di Desa Cikondang, Kecamatan Cibeber, Cianjur, Jawa Barat. Nah ini adalah lokasi salah satu peternakan yang diberdayakan oleh Dompet Dhuafa. Di sini kita akan melihat domba yang dikelola, bakalan seru deh...anak kota lihat sawah aja happy apalagi lihat hewan ternak seperti domba ini hahaha. 



Ketua Kelompok Ternak Al-Ikhwan, Bapak Ayi Rahmat menceritakan pertemuannya dengan Dompet Dhuafa bermula pada 2007, ketika ia bergabung menjadi relawan bencana longsor yang menimpa kota Santri tersebut. Hingga di 2009, ia terus berkolaborasi dengan Dompet Dhuafa sebagai Mitra Pendamping. 

Berawal dari mengawal pendampingan kelompok tani beras, ia merambah ke ternak doka (domba dan kambing) di Cianjur. Berawal dari 20 ekor doka dan gagal, berikutnya di 2016, Dompet Dhuafa memberikan 50 ekor dan terus berkembang. Alhamdulillah hingga saat ini mencapai 300 ekor doka.



Tebar Hewan Kurban Dompet Dhuafa

Berkurban melalui lembaga memiliki nilai istimewa. Nilai utama berkurban melalui lembaga yaitu kesehatan ternak terjaga, mutu dan kualitas teruji, daging-daging kurban tersalurkan secara tepat, sesuai tujuannya hingga menumbuhkan perekonomian para peternak kecil yang telah menajdi mitra THK Dompet Dhuafa.

Ada kabar menarik, karena distribusi daging kurban tahun ini nambah 3 provinsi yang baru, tahun kemarin ada 18 provinsi, sekarang nambah Bengkulu, Kalimantan Barat dan Sorong. Selain itu Dompet Dhuafa juga mendistribusikan hewan kurban ke tujuh Negara loh, seperti Timor Leste, Filipina, Myanmar, Vietnam, Palestina, Thailand dan Bangladesh. 

Oiya mitra Dompet Dhuafa bukan hanya sekedar jualan yang menyiapkan hewan kurban, tapi juga melakukan pemotongan, distribusi dan pelaporan. Ada standarisasi pelapornanya, dengan menggunakan foto, misalnya foto hewan kurban sebelum disembelih dll. Lalu bagaimana caranya menjaga kualitas hewan kurban? Yaitu dengan melakukan quality control, misalnya 3 minggu sebelum hari H dan 1 mingu sebelum hari H. Apa saja yang di QC? Diantaranya adalah bobot hewan kurban, dimana standarnya 23-28Kg sedangkan yang premium 28-30Kg, menjaga kualitasnya dan membuat laporan sebagai pertanggung jawaban. 


Tahun lalu jumlah hewan kurban melalui Dompet Dhuafa terealisasi sebanyak 17.000, dan target di tahun ini sebanyak 30.000, semoga bisa lebih agar manfaatnya tersebar ke pelosok nusantara dan dunia. Doakan ya semoga tercapai, Aamiin. 

Pengadaan hewan kurban telah memenuhi standar dan mutu kualitas, termasuk juga kesehatan hewan kurban yang terseleksi oleh tim Quality Control (QC).

Adanya program Kampoeng ternak Nusantara (TKN) adalah sebagai upaya lembaga untuk memasarkan hewan ternak dari  para peternak lokal. Selain itu juga meningkatkan kesejahteraan peternak kecil, membangun jaringan peternakan rakyat.

Setiap tahunnya THK menjadi program puncak atau panen bagi peternak pemberdayaan tersebut. Kepastian pasar mereka dapatkan melalui THK Dompet Dhuafa, termasuk menjadi garda depan penyebaran hewan kurban ke seluruh pelosok Indonesia. Dengan tujuan agar daging kurban terasa merata manfaatnya dan tidak menumpuk di kota-kota besar saja.


Kenapa Berkurban melalui Tebar Hewan Kurban Dompet Dhuafa?

  • Distribusi ke Wilayah Membutuhkan
Mulai dari wilayah miskin, tertinggal, dan pedalaman. Belum pernah menikmati daging hewan kurban hingga wilayah bencana atau rentan konflik
  • Hewan Kurban Berkualitas
Sudah layak untuk dikurbankan menurut syariat islam, dan melalui proses quality control (QC) yang amanah. Yup, dalam pelaksanaan kurban, Dompet Dhuafa merekrut Tim pelaksana pengendalian mutu QC yang memiliki beberapa tugas. Mulai dari fase pengadaan sampai pemotongan yang syar'i kepada pekurban maupun masyarakat penerima manfaat. Adapun tugas seorang QC diantaranya adalah pemantauan, pengontrolan, dan pengecekan kondisi kesehatan dan bobot calon hewan kurban sebelum hari pelaksanaan, pengecekan dan verifikasi lokasi pendistribusian dan calon penerima manfaat, pemantauan proses penyiapan dan pelaksanaan pemotongan hewan kurban, pelaporan, dokumentasi, evaluasi dan rekomendasi.
  • Laporan Kurban Transparan
Pekurban akan mendapatkan laporan kurban secara lengkap, dan akan selalu diberikan update ketika pemotongan.
  • Ketahanan Pangan
Kurban akan di distribusikan ke berbagai wilayah yang belum pernah menikmati daging hewan kurban.
  •  Berdayakan Peternak
Yap, karena Dompet Dhuafa memiliki peternak lokal binaan.

                  

Oiya teman saat berkunjung ke Peternakan Al-Ikhwan aku jadi tahu kalau domba itu juga butuh kasih sayang dan perawatan juga seperti manusia supaya sehat dan enak dilihat *eh. Domba-domba di sini dimandiin di sungai, dan dicukur juga loh. Hal ini untuk menjaga dari kutu juga bisa menambah berat bobot si domba. 

                  

Tahun ini Dompet Dhuafa berusaha untuk bersaing mulai dari harga yang terjangkau yang disesuaikan dengan daya beli masyarakat, dan bisa dibeli lewat ecommerce untuk mendongkrak penjualan dengan harga khusus, yup ada harga flash sale, selisih harganya lumayan loh bisa sekitar 300.000an dan persediaanya juga terbatas. Cocok banget buat generasi millenial yang maunya serba praktis dan efektif. So #JanganTakutBerkurban, yuk berkurban melalui Dompet Dhuafa.




*****

Tidak ada komentar