Interceptor 001: Kolaborasi Danone-AQUA bersama The Ocean Cleanup

Kolaborasi Danone-AQUA bersama The Ocean Cleanup menghasilkan inovasi bernama Interceptor, sebuah solusi untuk laut Indonesia yang lebih bersih. 


Yuhu, siapa sih yang nda sebel, gregetan melihat orang dengan seenaknya buang sampah sembarangan, bahkan ada yang masih punya kebiasaan membuang sampah di sungai.  Duh, nda heran ya ketika melihat berita yang memperlihatkan sungai atau laut penuh sampah. Apa kabarnya itu biota laut? Pernah liat kan berita penyu yang tertusuk oleh sedotan plastik?

Masalah buang sampah di sungai ini pernah diutarakan oleh temanku yang tinggal di daerah Purbalingga, alasannya karena tidak ada tempat/lahan untuk membuang sampah. Temanku ini bisa dibilang seorang aktivis lingkungan, concern dan aware terhadap lingkungan, dan memiliki beragam kegiatan terkait mengelola  sampah, mulai dari memilah-milah sampah, mendaur ulang sampah, bahkan sampai mencuci sampah-sampah plastik kemasan yang akan dijadikan sebuah prakarya.  Well, ngomongin soal sampah itu emang so complicated sih! 

Hal yang paling sederhana yang bisa kita lakukan untuk tidak menambah jumlah sampah plastik adalah dengan #BijakBerplastik. Mulai mengurangi/menolak tas plastik dan membawa kantong belanjaan sendiri (reusable bag), membawa tumbler, kotak makanan, mengguakan sedotan bambu/stainless steel adalah caraku untuk ikut menyelamatkan bumi hehehe. Setidaknya kita tidak tinggal diam, yap turut bergerak dan melakukan perubahan, dimulai dari hal yang paling kecil yang kita bisa lakukan. 

Oiya, Kamis tanggal 31 Oktobber 2019 aku berkesempatan hadir di acara diskusi dengan tema "Innovations in reducing plastic waste from rivers and ocean" with Boyan Slat yang diselenggarakan oleh Danone-AQUA di Bali room, Hotel kempinski, Jakarta Pusat. Sebelumnya aku mendapatkan hampers yang berisi udangan, AQUA LIFE, juga peralatan makan dan juga sikat gigi yang ramah lingkungan yang dikirim ke rumah, so happy deh pas buka isinya :)


            
                                



“Mengubah mindset pada setiap orang itu tidaklah mudah atau instan, semuanya butuh proses dan waktu, dan ini bisa dimulai dari hal yang kecil, dari diri kita sendiri. Misalnya dengan mengurangi penggunaan kantong plastik” (Tasya Kamila-Duta Lingkungan Hidup)

Apalagi kini zero waste lifestyle semakin diminati oleh banyak orang, bukan untuk mengikuti tren sesaat sih tapi karena melihat kondisi bumi yang semakin memprihatinkan. 

#BijakBerplastik sebagai bentuk Komitmen Danone-AQUA 

Tahun lalu, Danone-AQUA sebagai pelopor Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) dan minuman ringan di Indonesia meluncurkan gerakan #BijakBerplastik yang menggaris bawahi tiga komitmen untuk mengatasi permasalahan sampah plastik di Indonesia yang meliputi : 
1. Pengembangan Infrastruktur Pengumpulan Sampah
2. Edukasi Konsumen 
3. Inovasi Kemasan Produk

AQUA LIFE adalah bentuk inovasi kemasan, yup kemasan botol air minum pertama di Indonesia yang terbuat dari 100 persen plastik daur ulang dan bisa di daur ulang kembali loh, keren kan ;)

Selain membuat 100% recycled bottle, Danone-AQUA juga telah berkomitmen mengurangi plastik sekali pakai dengan adanya water refill station, seneng deh dengan inisitaif seperti ini. Semoga semakin menyebar dan meluas! 

Danone-AQUA selalu berinovasi untuk mengurangi sampah plastik, setelah meluncurkan AQUA LIFE kini Danone-AQUA kembali hadir dengan inovasi terbarunya dengan menggandeng The Ocean Cleanup yang menghasilkan sebuah alat canggih bernama Interceptor 001.  

Yuk bawa tumbler dan refil sepuasnya di sini ^_^

Hasil Riset Pengumpulan Sampah Plastik di Sungai 

Faktanya 80% sampah di laut berasal dari sungai, target pemerintah Indonesia mengurangi sampah plastik di laut hingga 70% pada 2025. Pada tanggal 13 Mei 2019, Danone-AQUA di Indonesia bekerjasama dengan The Ocean Cleanup melakukan riset pengumpulan sampah plastik di sungai menggunakan sistem InterceptorTM 001 yang ditempatkan di Cengkareng Drain, Pantai Indah Kapuk. Kerjasama ini di dukung oleh Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Pemerintah DKI Jakarta, dan Pemerintah Belanda.

Dalam periode 12, ada 3 tujuan riset : 



  1. Plastic Waste Flow : Mengukur kuantitas dan tipologi sampah plastik dari sungai 
  2. Facility Design : Mengembangkan sistem pemilaham yang efektif dan aman untuk memproses sampah plastik dari sungai
  3. End Market Solution : Mengidentifikasi teknologi dan industri yang mampu mendaur ulang sampah plastik dari sungai

Boyan Salt : Penemu Interceptor 001, sebuah solusi untuk laut Indonesia yang lebih bersih. 

Adalah Boyan Salt, Founder and CEO of The Ocean Cleanup, di usianya yang masih muda sudah mampu meyelamatkan dunia dari sampah plastik di lautan. Yes, idenya luar biasa karena telah menemukan sebuah sistem pembersih lautan dari sampah plastik dan sejenisnya. 

Pemuda kelahiran Belanda, 27 Juli 1994 ini menggabungkan environmentalism, entrepreneurism, dan teknologi untuk mengatasi isu-isu global mengenai sampah. 

Interceptor 001 merupakan sebuah solusi untuk laut Indonesia yang lebih bersih. Alat canggih ini merupakan hasil riset dari kerja sama antara Pemerintah RI dengan Kerajaan Belanda, yang didukung oleh Danone-AQUA dan SWI. 

Interceptor 001 ini akan diaplikasikan untuk membersihkan sungai-sungai di Indoensia dari sampah. Tahapan awal dimulai dari pengoperasian Interceptor 001 di Cengkareng Drain, Kelurahan Kapuk Muara, Jakarta Utara pada bulan Mei lalu. 

Cara Kerja Interceptor 001 

Sampah yang tertangkap lalu ditampung dengan menggunakan conveyor belt dan kemudian dikumpulkan lalu diangkut oleh Dinas Lingkungan Hidup. Sumber energinya dari tenaga surya jadu tidak memakai bahan bakar. 


Boyan Salt mengatakan, bahwa sebagai generasi muda kita harus memanfaatkan kemampuan yang kita miliki untuk berkolaborasi dan menemukan solusi demi kebaikan, dan fokus pada masalah yang sesungguhnya. 



Tapcorine sebagai Direktur Utama Danone-AQUA menyampaikan kebanggaannya karena Danone-AQUA bisa menjadi bagian dari kolaborasi antar negara serta lintas sektor untuk menangani masalah sampah di sungai.

Jadilah generasi yang memberikan solusi, serta impact untuk lingkungan sekitar! Yuk jadi Generasi hijau yang sehat, peduli dan cinta akan lingkungannya ^_^

             






1 komentar

  1. Semangat untuk menjaga lingkungan ya kk,,, kalo di eropa Back to Natural, gagasan tersebut sudah lama di realisasikan di sana, sedangkan indonesia saat ini sudah mulai dilakukan, tapi ya namanya Negara berkembang masih dibutuhkan kesadaran dari masing-masing kepala ya KK....

    BalasHapus