Pentingnya Nutrisi, Stimulasi dan Dukungan Orangtua untuk Dukung Bayi Prematur Tumbuh Sehat dan Berprestasi


Hmmm percaya nda sih jika anak prematur juga bisa tumbuh dan berkembang dengan optimal seperti anak yang lahir normal? Yup, bagaimana caranya? Jawabannya aku temukan saat menghadiri webinar #BicaraGizi yang diselenggarakan oleh Danone Indoensia dalam rangka World Prematury Day dengan tema "Peran Orangtua Dukung Anak Prematur Tumbuh Sehat dan Berprestasi" yang berlangsung pada hari Selasa, 15 November 2022.

World Prematury Day atau Hari Prematur Sedunia diperingati setiap tanggal 17 November, tema tahun ini adalah A Parent’s embrace: a powerful therapy.

WHO menyebutkan 1 dari 10 anak lahir prematur. Setiap tahunnya di seluruh dunia diperkirakan ada sebanyak 15 juta anak di seluruh dunia yang lahir prematur. 

 

Narasumber #BicaraGizi kali ini adalah :

  • Prof. Dr. dr. Rinawati Rohsiswanto, SpA(K), selaku Dokter Spesialis Anak Konsultan Perinatologi dan Neonatology
  • Irma Gustiana Andriani , S.Psi., M.Psi selaku Psikologi Anak dan Keluarga.





Bayi Prematur berbeda dengan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)!

Apa saja Bahaya Kelahiran Prematur?

Risiko gangguan kognitif pada yang terlahir prematur jika tumbuh kemabng tidak optimal, rata-rata IQ lebih rendah 12,9 poin pada anak-anak yang lahir sangat kurang bulan. Kemampuan berhitung dan membaca dibawah anak-anak yang cukup bulan.

Tenang Bunda, jangan auto panik dan khawatir dulu ya setelah baca penyataan di atas. Faktanya…Bayi prematur adalah bayi yang kuat. Yes, sekalipun membutuhkan nutrisi khusus untuk kejar tumbuh dan menyamai tumbuh kembang dari anak yang lahir cukup bulan, bayi prematur tetap dapat tumbuh dengan sehat. Tentunya dengan dukungan dari orangtua, tenaga kesehatan, dan akses terhadap nutrisi yang berkualitas. 

Si Kecil yang lahir prematur bisa tumbuh hebat dan berprestasi. Yup, meskipun dilahirkan sebelum siap untuk untuk lahir dna mengalami keterlambatan di awal masa perkembangannya, bayi prematur tetap bisa hebat dan berprestasi lho!

Misalnya seperti Albert Einstein (Ilmuwan Fisika) dan Isaac Newton (Penemu Gaya Gravitasi), dua ilmuwan hebat tokoh dunia ini juga lahir secara prematur.


Bayi prematur biasanya dibarengi dengan berat bayi yang rendah, selain itu juga perkembangan organnya belum sempurna seperti bayi dengan cukup umur. Perkembangan organ yang belum sempurna ini akan berdampak kepada tumbuh kembang bayi dan oleh karenanya bayi prematur membutuhkan perhatian lebih dari orang tua dan support sistemnya. 

Jadi saat bayi prematur, kita mesti memperhatikan kesehatan fisik, kesehatan mental, kognisi dan pembelajarannya serta kualitas hidunya. Kondisi fisik ini merupakan salah satu hal yang paling mudah untuk kita pantau karena terukur nilainya. Kesehatan fisik yang wajib diperhatikan bagi bayi prematur adalah kesehatan paru karena pertumbuhan organnya belum optimal. Selanjutnya yang wajib diperhatikan adalah pertumbuhan bayi yang dapat dilihat dari kurva pertumbuhan serta gangguan organ lain seperti pengihatan dan pendengaran. Selain kesehatan fisik yang dapat kita pantau dan kita lihat, kia juga dapat memantau kognisi dan pembelajarannya seperti kemampuan berbicara atau bahasa.

Nah supaya kita bisa memperhatikan bayi yang lahir prematur, memang yang harus dipersiapkan terlebih dahulu adalah kondisi psikologis dari orang tua seperti kesiapan mental dari orang tua terutama ketika menghadapi kondisi lingkungan sekitar terkait dengan stigma bayi prematur, dimana hal ini juga akan berakibat kepada berkurangnya kepercayaan diri dari orang tua. Kondisi psikologis ini pun dapat berakibat kepada kualitas dan kuantitas asi. Dan yang juga sangat penting adalah dukungan dari pasangan itu sendiri, disamping dukungan financial karena bayi dengan lahir prematur membutuhkan biaya yang lebih tinggi dibandingkan dengan bayi yang lahir cukup umur.

Jadi ingat kisah abang ojol, yang waktu itu ia cerita saat anak ketiganya lahir prematur. Biaya pengobatannya sampai perawatannya butuh uang yang banyak, sampai semua aset yang ia miliki dijual. Alhamdulillah kini anaknya tumbuh sehat, saat ini udah masuk SD kelas 2. 

Salah satu bukti nyata, bahwa bayi prematur juga sudah pasti dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Adapun salah satu yang terpenting adalah dengan merangsang atau menstimulasi otak bayi. Hal ini karena dengan adanya rangsangan, maka koneksi antar sel otak akan semakin kuat dan dengan semakin banyak variasi rangsangan yang diberikan kepada otak, maka kan membuat sel-sel otak akan menjadi semakin kompleks dan semakin berkembang. Selain itu juga jangan lupa untuk selalu berkonsultasi kepada dokter terkait dengan tumbuh kembang anak, untuk memastikan tidak terdapat gangguan kesehatan terhadap perkembangan otak anak.

Pastikan juga imunitas bayi terjaga dengan memberikan asupan nutrisi yang lengkap dan seimbang baik nutrisi makro seperti lemak, protein dan karbohidrat, namun juga nutrisi mikro seperti vitamin dan mineral. Hal ini karena imunitas bayi prematur belum terbentuk secara sempurna. Selain itu, dalam proses tumbuh kembang bayi prematur, pastikan kita sebagai orang tua mengetahui potensinya sehingga kita dapat memberikan ruang bagi anak untuk dapat mengembangkan potensinya sedini mungkin. Contohnya dapat kita tangkap dari apa yang anak sukai dan apa yang dilakukan secara berulang-ulang oleh anak kita.

Potensi anak yang telah ditunjukan, pastikan agar kita menumbuhkan kepercayaan diri  pada anak dan jangan segan juga untuk memberikan pujian kepada anak. Dan satu hal yang jangan dilupakan adalah, anak juga akan melihat orang tuanya. Orang tua ibarat sebagai cermin buat anak sehingga orang tua adalah panutan dari anak. Jika orang tua mampu mengelola emosinya maka kita akan berhasil memaksimalkan potensi dan tumbuh kembang anak.



Peran orangtua dalam intervensi nutrisi dan stimulasi yang tepat dukung anak prematur tumbuh berprestasi 



"Orangtua memiliki peran penting untuk mengontrol asupan nutrisi anak lahir prematur sejak dini sehingga kebiasaan makan bergizi seimbang akan membuat anak lahir prematur tumbuh optimal,"ujar Bapak Arif Mujahidin selaku Corporate Communication Director Danone Indonesia. 


Demikian pula Irma Gustiana Andriani, M.PSi  juga memberikan poin penting dalam menerapkan Mengasuh, Mengasah juga Mengasihi. Pengasuhan merupakan hubungan antara orangtua dan anak yang multidimensi dapat terus berkembang. Tujuan dari pengasuhan itu sendiri adalah agar anak mampu berkembvang secara optimal dan dapat bertahan hidup dengan baik.

Jadi, kesimpulannya adalah anak yang terlahir prematur jika diberikan nutrisi, stimulasi yang tepat dan dukungan orangtua yang hadir sepenuhnya dalam membersamai anak juga bisa bertumbuh dan berkembang secara optimal juga berprestasi! 

Tidak ada komentar