Kisah Kartika Soeminar Berjuang Hidup dengan Pasangan NPD



Selamat Hari Kartini, 

Untukmu para perempuan hebat, kuat, tangguh dan berdaya. Apa sih #Kartini versimu? Hmmm…Kalau versi aku nih ya Kartini masa kini itu adalah sosok perempuan yang BERDAYA dan BAHAGIA. Dua poin yang sangat penting dan tak terpisahkan! Ketika kita berdaya dan bahagia, melakukan sesuatu jadi lebih semangat, bergairah ada energi baik yang mengalir hihihi. Itu sih yang aku rasakan sejak menjalani peran menjadi seorang Ibu.

Oke, jadi bertepatan di hari Kartini, Minggu 21 April 2024 aku berkesempatan untuk hadir di acara #KEBIntimate Session with Kartika Soeminar, #NPDSurvivor yang acaranya berlangsung di Twin House, M Bloc, Jl. Sunan Kalijaga, No. 3, Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.



Mengenal Apa Itu NPD!

Ada yang sudah familiar dengan istilah NPD? Atau baru aja denger? NPD telah menjadi isu yang populer dan ramai diperbincangkan di media sosial. NPD [Narcissistic Personality Disorder]  adalah gangguan mental, masuk ke dalam kelompok gangguan kepribadian. 

Terdapat istilah kata narsis, narsis merupakan istilah populer, kata narsis sendiri diambil dari nama salah satu tokoh dalam Mitologi Yunani Narsisus, yang jatuh cinta sama bayangannya sendiri di kolam. Kata narsis kemudian lebih sering digunakan menggambarkan kecenderungan seseorang yang mengagumi atau menilai dirinya sendiri secara berlebihan dan selalu ingin tampil.  Menurut American Phsycological Association, orang yang didiagnosa dengan Narcissistic Personality Disorder, umumnya ditandai perasaan tidak beralasan untuk menganggap dirinya penting dan dikagumi orang lain. 



Btw, orang yang memiliki NPD itu nda sadar kalau dirinya memiliki gangguan mental. Psikolog aja sulit untuk mendeteksinya. Gejala halus dari narsistik adalah ketika kepercayaan diri seseorang melampaui batas dimana mereka secara konsisten menyiratkan bahwa mereka itu lebih unggul dari oranglain. Selain itu orang dengan NPD biasanya akan memiliki kecenderungan untuk memusatkan topik perbincangan menjadi tentang dirinya sendiri.

NPD adalah gangguan mental dimana pelakunya tidak menyadari akan adanya hal tersebut. Dan seringnya korban NPD juga akan sulit lepas dari hubungan toxicnya bahkan ada yang sampai ingin melakukan bunuh diri. 

Berikut ini adalah beberapa gejala “halus” seseorang memiliki NPD yang sering terabaikan : 

  • Menjadi self-centered dan memiliki kepercayaan diri yang terlampau tinggi
  • Kurang memiliki rasa empati
  • Haus pujian dan validasi
  • Sulit untuk meminta maaf
  • Tidak memiliki batasan (boundary)
  • Selalu ingin mendapatakan yang terbaik

Jika kalian memiliki pasangan yang NPD, segera sadari, minta bantuan orang ahli dalam hal ini bisa datang ke Psikolog , karena NPD tidak akan bisa sembuh tanpa dia mau mengobatinya.



Tips Agar Anak Terhindar dari NPD!

Lingkungan akan membentuk kepribadian! Bagaimana tips supaya anak terhindar dari NPD? Menurut dr. Zulvia Oktanida Syarif, SP.KJ Spesialis Kedokteran Jiwa kita sebagai orangtua perlu menanamkan pemahaman membolehkan anak untuk kecewa, mengajak anak untuk bertaggung jawab terhadap kesalahannya, mengajarkan anak untuk berkompetisi secara sehat, tidak memberikan pujian secara berlebihan, tidak banyak mengkritik, orangtua juga jangan terlalu berambisi. 

Orang NPD tidak akan mau tanggung jawab, tidak mau disalahkan, tidak bisa mencintai, cintanya semu. NPD itu nyata, dan ada disekitar kita, so waspadailah gejalanya.



#KEBIntimate Session : Kisah Kartika Soeminar Berjuang Hidup dengan Pasangan NPD


Sering memberikan pujian, gaslighting, memberikan hadiah, love booming, playing victim, memanipulasi itulah beberapa ciri yang terlihat dari seorang NPD yang dialami oleh suaminya Mba Kartika Soeminar. 

Setelah mencari tahu, dan berkonsultasi dengan ahlinya akhirnya Mba Kartika Soeminar menyadari bahwa suaminya memiliki gejala gangguan kepribadian narsistik #Narcisstic

Hidup dengan pasangan yang memilik NPD tentu tidaklah mudah ya, banyak yang dipertimbangkannya apalagi selama menjalani pernikahan Mba Kartika Soeminar juga menjadi pencari nafkah tunggal yang harus menghidupi putri semata wayangnya. 

Sebelum memutuskan untuk berpisah, Ia sempat untuk berdialog dengan putrinya. Meminta izin kepada anaknya yang kini berusia 16 tahun, ia menceritakan apa yang sebenarnya terjadi, bahwa selama menikah rumah tangganya tidak pernah bahagia, Mama ingin menggugat cerai papa! 

Lantas putrinya menjawab dengan tegas Mama stay buatku, tapi Mama tidak bahagia buat apa??? Jawaban putrinya itu membuatnya semakin mantap untuk berpisah dari suaminya! 

Ditengah-tengah kehidupan yang porak-poranda itu, mental hancur, Mba Kartika Soeminar bersyukur masih dikelilingi teman-teman yang baik dan memberikan support dan energi baik. “Saya pasrahkan diri saya, izinkan saya bahagia meskiun saya menjadi orangtua tunggal untuk anak saya”, ucap Mba Kartika Soeminar saat berbagi kisahnya bersama Kumpulan Emak-Emak Blogger.

NPD adalah toxic, pelecehan psikologi paling buruk. Tak dipungkiri, perjalanan kisah Mba Kartika Soeminar dengan pasangan NPD ini, ia pernah berniat untuk mengakhiri hidupnya sebanyak 3x, yang membuatnya bertahan dan kuat adalah putri semata wayangnya dan juga anak-anak dari panti asuhan (program charity yang dikelolanya) Ia ingat ada yang berkata seperti ini  “ibu itu sudah banyak melakukan kebaikan”.



#BreakTheSilence : 23 Years of Narcissistic Abuse Survivor


Yes, Mba Kartika Soeminar hidup selama 23 tahun dengan seseorang yang memiliki NPD, hingga akhirnya berhasil melepaskan diri dari hubungan yang toxic! Jujurly, bercerita tentang pengalaman yang tidak menyenangkan itu sungguh tak mudah, karena membuka luka lama, kembali mengingat momen-momen yang tidak menyenangkan, saat sesi sharingpun Mba Kartika sempet meneteskan air mata berkali-kali. 

Salah satu ciri dari orang NPD adalah merasa dirinya paling penting dan harus dikagumi. Orang dengan NPD membuat orang-orang disekitarnya turut mengalami tekanan mental.

Orang dengan NPD harus segera mendapatkan bantuan profesional, karena berpotensi mengancam kesehatan mental orang-orang disekitarnya. Bisa bayangin kan gimana rasanya hidup sama orang yang nda punya empati, maunya menang sendiri, nda punya tanggung jawab dan haus pujian! Capek fisik dan mental pastinya, jangan sampai kesehatan mental kita jadi ikut terganggu juga!

Semoga dengan kisah nyata yang dialami oleh beliau #KartikaSoeminarStory bisa bikin kita para perempuan terutama yang sedang berjuang dengan pasangan yang memiliki NPD bisa saling support, merangkul dan mengambil sisi positivenya ya!

Perempuan selalu menjadi korban, di Indonesia sendiri masih kurang support terhadap korban NPD. Well, kebanyakan perempuan takut mengakhiri hubungan karena misalnya ada anak, kondisi keuangan, malu, dll. Harapannya dengan kisah dari Mba Kartika Soeminar ini tidak ada lagi perempuan yang menjadi korban NPD#NPDAwareness #BrokenButUnbroken 


 

Terima kasih untuk kesempatannya @emakblogger @cognitocomms @kartika_soeminar

Tidak ada komentar