Mengenal Skincare Etiket Biru!


Sejak pandemi melanda Indonesia kesadaran untuk hidup lebih sehat kian meningkat, yes healthy lifestle menjadi tren dan kian marak diserukan oleh masyarakat, beberapa selebgram, dokter dan para healthy enthusiast. 

Well, merespon kebutuhan dan ketertarikan masyarakat terhadap wellness lifestyle yang kini telah menjadi gaya hidup global, BPOM bersama dengan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berkolaborasi menggelar kegiatan "WELLFEST 2024: Natural Beauty and Wellness" di Central Park Mall, Jakarta. Acara ini berlangsung dari tanggal 2- 4 Agustus 2024.


Keseruan Wellness Festival 2024 

Buat healthy or beauty enthusiast, Wellness Festival 2024 ini bisa jadi ajang seru untuk berburu produk-produk skincare sekaligus cari tau informasi tentang tren kesehatan kosmetik. Saya hadir di hari Minggu, 4 Agustus 2024 karena ada sesi Talkshow yang menarik tentang "Skincare Etiket Biru Tidak Untuk Semua".

Anyway banyak aktivitas yang sehat dan menyenangkan lho di Wellness Festival 2024, seperti konsultasi dan memilih kosmetik dan obat yang aman di booth BPOM. Nda cuma itu aja saat di booth BPOM aku juga coba ikutan jawab kuisnya, karena scorenya bagus bisa pilih hadiahnya deh ^_^

Selain ke boothnya BPOM, aku juga mampir ke beberapa booth lainnya diantaranya ke PT. Royal Medicalink Pharmalab, dan juga ke PT. KOSMESIA (Kosmetika Global Indonesia). Di sini bisa tanya-tanya tentang produknya dan bawa pulang sample produknya juga buat dicoba hehehe.


Talkshow Skincare Etiket Biru Tidak Untuk Semua

"Animo masyarakat untuk tampil lebih cantik memang menyebabkan produk-produk berbasis kecantikan makin banyak peminatnya. Bisa kita lihat pengguna produk kosmetik itu meningkat", ujar Bapak Irwan, Direktur Pengawasan Kosmetik BPOM saat mengisi Talkshow tentang Skincare Beretiket Biru.




Kolaborasi BPOM dengan Lintas Sektor, Majukan Industri Wellness Indonesia


Wellness Festival 2024 ini merupakan sarana dimana masyarakat bisa memperoleh informasi tentang wellnes lifestyle, serta mengenal dan membeli produk beauty and wellness, seperti obat bahan alam, suplemen kesehatan, dan kosmetik yang dipastikan aman dan bermutu. 

Banyak kegiatan menarik selama berlangsungnya Wellness Festival 2024 diantaranya meliputi pameran produk, talkshow, workshop, produk presntation, business matching, morning workout-healthy lifestyle. 

Wellness Festival 2024 menjawab kebutuhan masyarakat tentang wellness lifestyle pasca pandemi covid-19. Wellness Festival 2024 juga menjadi ajang pelaku usaha untuk memperkenalkan produk obat bahan alam, suplemen kesehatan, dan kosmetik kepada konsumen dengan menajmin keamanan dan mutu produknya, baik industri besar ataupun menengah kecil. Tak kurang dari 80 booth yang diisi oleh 67 tenant yang berasal dari berbagai daearah, antara lain Jakarta, Bogor, Bandung, Denpasar, Yogyakarta, dan Makassar hadir dalam kegiatan ini.


Peningkatan kesadaran akan kesehatan menjadi peluang makin berkembangnya industri wellness yang menyinergikan makanan sehat, suplemen kesehatan, perawatan pribadi dan kecantikan, olahraga dan kebugaran, hingga wisata. Kekayaan keanekaragaman hayati di Indonesia menjadi modal awal dalam pengembangan industri wellness

BPOM sesuai dengan tugas dan fungsinya mengawal keamanan, mutu, dan manfaat produk obat bahan alam, suplemen kesehatan, serta kosmetik. Selama 5 tahun terakhir, lebih dari 50% produk terdaftar di BPOM adalah kosmetik. Lebih rinci, tidak kurang dari 510 ribu produk kosmetik, 9 ribu produk suplemen kesehatan, 15 ribu produk jamu, 77 produk Obat Herbal Terstandar (OHT), dan 20 produk fitofarmaka telah mendapatkan nomor izin edar dari BPOM.

Plt. Kepala BPOM menjelaskan pada 2023, kosmetik ternotifikasi didominasi oleh produk lokal sebesar 68,78%. Sementara tren pertumbuhan ekspor kosmetik dari tahun 2020 sampai tahun 2023 terus meningkat sebesar 28, 80%, dengan kategosri produk ekspor terbesar adalah sabun. Pada 2023, Indonesia juga merupakan eksportir kosmetik tertinggi ke India. Berdasarkan data sebaran industri kosmetik di Jawa, Bali, Sumatra, Kalimantan, Papua, dan Nusa Tenggara pada periode 2021 sampai Juni 2024 menunjukkan rata-rata kenaikan setiap tahunnya sebanyak lebih dari 12%. 

BPOM juga meluncurkan Program Orang Tua Angkat UMKM Obat Bahan Alam dan Kosmetik dalam rangkaian Wellness Festival 2024. Program ini melibatkan 6 industri kosmetik dan 8 industri obat bahan alam yang berkomitmen sebagai Orang Tua Angkat UMKM obat bahan alam dan kosmetik. Melalui program ini, industri obat bahan alam dan kosmetik memberikan pendampingan kepada UMKM dalam hal peningkatan pengetahuan terkait perizinan, standar sarana, dan mutu produk, teknologi, hingga pemasaran, sehingga UMKM mampu memenuhi ketentuan dan dapat berkembang lebih cepat serta berdaya saing tinggi.



Mengenal Skincare Beretiket Biru

Skincare beretiket biru adalah produk racikan yang jumlahnya terbatas, bukan untuk diproduksi massal, dan hanya digunakan sesuai kebutuhan. Banyak ditemukan peredaran skincare beretiket biru secara tidak bertanggung jawab ditengah masyarakat tanpa ada pengawasan atau peresepan dari dokter.

Skincare beretiket biru merupakan istilah untuk produk perawatan kulit yang mengandung bahan obat keras dan dibuat sebagai produk racikan. Produk ini seharusnya bersifat personal yaitu khusus disiapkan untuk pasien yang telah berkonsultasi dengan dokter yang menuliskan resep berdasarkan diagnosis.

Nilai pasar produk kosmetik di Indoensia 130 trilyun juga diikuti meningkatnya industri kecantikan. Di sisi lain yang perlu kita wasapadai dan perhatikan adalah bahwa masyarakat ini menginginkan adanya produk yang efeknya secara instan seketika, bisa merubah penampilan walaupun produknya tidak berupa kosmetik tapi berupa obat.

Ada produk-produk yang memiliki tujuan estetika ini tapi bahannya obat, meningkatkan penampilan yang menggunakan bahan obat itu harus dengan resep dokter biasanya produk itu skincare etiket biru.



Pesan dari Bapak Irwan, Intinya adalah "safety first dan saving money” masayarakat harus lebih aware terhadap pemilihan skincare yang digunakan, jangan karena viral kemudian kita ikutan FOMO untuk mencobanya!

BPOM meluncurkan program BERSERU! BERSERU (Bersama Tertibkan Skincare Beretiekt Biru), berupaya mewujudkan kolaborasi bersama lintas sektor terkait dalam pembinaan, pengawasan, dan pemberdayaan masyarakat.


Efek Samping Penggunaan Skincare Etiket Biru Tanpa Pengawasan Dokter!


Dr.dr.Fitria Agustina, Sp.D.V.E., FINSDV, FAADV menegaskan bahwa skincare etiket biru ini hanya bisa digunakan sesuai diagnosis dengan resep dari dokter. Nah, biasanya ada banyak komposisi bahan yang ada dalam skincare etiket biru ini yang bermanfaat bagi penggunanya selama digunakan sesuai dengan anjuran dokter. Namun bisa jadi menimbulkan masalah jika digunakan tidak sesuai dengan ketentuan yang seharusnya.

Berkenaan dengan resikonya, maka penggunaan skincare beretiket biru yang tidak sesuai ketentuan dapat membahayakan kesehatan penggunanya.

  • Hidroquionon
Hidroquionon ini merupakan salah satu bahan pencerah kulit yang banyak terdapat dalam produk skincare. Kandungan ini bekerja dengan mengurangi jumlah melanosit yang bertugas membuat melanin (zat pewarna kulit).

Penggunaan hidroquinon dapat mengurangi dan mengontrol jumlah melanosit untuk membantu mengatasi hiperpigmentasi akibat penuaan, melasma dan juga bisa membantu menghilangkan bekas luka.

  • Kortikosteroid
Kortikosteroid merupakan jenis obat steroid yang dioleskan langsung ke kulit untuk mengurangi peradangan dan iritasi. Kortikosteroid ini tersedia dalam 7 potensi berbeda dan beberapa bentuk sediaan, termasuk krim dan lotion.

  • Asam Retinoat

Asam Retinoat atau tretinoin adalah metabolit vitamin A yang sering digunakan secara topikal untuk tata laksana acne vulgaris, kerutan wajah, dan hiperpigmentasi wajah. Obat ini juga dikenal sebagai all-trans-retinoic-acid.

Efek Samping Asam Retinoat

  • Kulit kering
  • Eritema (kemerahan)
  • Pruritus (gatal)
  • Nyeri menyengat




Vebby Palwinta, seorang Public Figure menceritakan pengalamannya yang pernah menggunakan skincare etiket biru saat wajahnya bermasalah tentunya dengan pengawasan dokter sehingga dapat tertangani dengan baik. Ia pun menekankan bahwa penggunaan skincare etiket biru ini tidak boleh sembarangan, harus sesuai anjuran dokter, karena ada racikan obat khusus didalamnya yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien itu saja, sehingga tidak boleh digunakan oleh semua orang.

BPOM menekankan pentingnya perizinan dalam peningkatan daya saing produk obat bahan alam, suplemen kesehatan, dan kosmetik. Banyaknya produk dengan izin edar yang terjamin keamanan, khasiat, dan mutunya diharapakan dapat mengurangi peredaran produk ilegal.

Semoga Wellness Festival 2024 menjadi salah satu bukti nyata dukungan terhadap pertumbuhan industri wellness dan peningkatan perekonomian Indonesia.

Informasi tentang wellness Festival 2024 bisa melalui website www.wellfest.id dan instagram @indowellfest 


Tidak ada komentar