Asia Pasific Food Forum 2017 : Solusi Ketahanan Pangan & Perbaikan Status Gizi Masyarakat Indonesia

Bismillahirrahmanirrahiim,
Assalamu'alaikum...


                       

Berbicara masalah kesehatan tentunya erat kaitannya dengan makanan, lebih tepatnya apa yang dimakan, apa yang masuk ke dalam tubuh kita sehari-hari? Sudah benar atau sehatkah apa yang kita konsumsi sehari-hari? Well, lifestyle zaman now sudah sangat mengalami perubahan pesat. Kalau yang saya amati dan lihat nih ya (masih dalam lingkup yang kecil sih) sudah banyak orang yang sadar dan aware akan pola hidup sehat. 
"Beban penyakit di negara kita 61% penyakit diakibatkan karena makan"
Bahkan tren hidup sehat kini menjadi lifestyle, dan caranya pun bermacam-macam, tinggal dipilih mana yang cocok hehe. Kalau saya pribadi ngikutin yang udah di galakkan sama Kementrian Kesehatan RI yaitu GERMAS. Blogger kesehatan pasti udah paham banget ya tentang GERMAS ini, tinggal pelaksanaannya aja sih udah dibudayakan belum dalam kehidupan sehari dan keluarga? Karena paham saja tidak cukup tapi prakteknya juga :)

Pada tanggal 26 Oktober 2017, saya berkesempatan hadir bersama beberapa blogger di Kementrian Kesehatan RI tepatnya di Ruang Kaca Lt. 2 Gedung Dr. Adhytama dalam rangka "Temu mdia Asia pasific Food Forum"




Asia Pasific Food Forum atau APFF, apa sih itu?

adalah forum internasional yang mempertemukan semua stakeholders di bidang kesehatan, lingkungan hidup dan sistem pangan seperti pemerintah, akademisi/ilmuwan, NGOs, politisi, pelaku bisnis, yang berasal dari berbagai negara.

Menariknya Indonesia menjadi tuan rumah dalam APFF ini, yang terselenggara atas kerjasama antara Pemerintah Republik Indonesia dan EAT dan ini akan menjadi forum pertama yang diadakan di kawasan regional Asia Pasifik dalam periode Sepuluh Tahun Aksi PBB untuk Nutrisi (2016-2025). Forum ini akan dilaksanakan tanggal 30-31 Oktober 2017 di Shangri-La Hotel, Jakarta. Sebagai warga negara Indonesia tentunya saya bangga dunk, Indonesia menjadi tuan rumah dalam forum internasional ini :)

Keberanian Indonesia mengajukan diri sebagai tuan rumah dan fasilitator dalam APFF perlu diapresiasi karena artinya pemerintah menunjukan sikap yang terbuka dan serius untuk duduk bersama mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi. 

Tema APFF 2017 ini adalah "Transformasi sistem pangan global untuk memberi makan sembilan miliar penduduk bumi secara sehat dan ramah lingkungan sampai tahun 2050"

Apa sih yang melatarbelakangi APFF ini?
Hal ini terjadi karena inisiatif Presiden Joko Widodo mengenai ketahanan pangan dan perbaikan status gizi masyarakat Indonesia. Tahukah teman-teman? Bahwa Indonesia berada di jalur yang benar dalam upaya mengatasi masalah kekurangan nutrisi seperti gizi buruk dan stunting. Adapun tantangan yang dihadapi Indonesia adalah :
  • Sektor ekonomi terbesar di dunia
  • Sumber permasalahan kesehatan terbesar di dunia
  • Penyebab utama degradasi lingkungan global
Tren konsumsi saat ini terus berlanjut, maka bumi perlu memproduksi 50 persen makanan lebih banyak untuk memberikan asupan pangan bagi sembilan miliar penduduk bumi hingga 2050 yang dapat berkontribusi pada pemanfaatan sumber daya alam secara tidak berkelanjutan. 


Bagaimana pola makan kita sehari-hari?
Jangan berlebihan sesuai porsi dan sesuai dengan gizi seimbang, isi piring kita harus disesuaikan untuk meningkatkan gizi di Indonesia agar tidak ada lagi kurang gizi dan stunting. Apa itu gizi seimbang? Dimulai dengan apa isi piring kita sesuai dengan karakter daerah & memenuhi standar gizi, hal ini memungkinkan disetiap daerah berbeda-beda. Misalnya saja orang sunda yang dikenal dengan bergam lalapan dari aneka daun-daunan. Memanfaatkan keanekaragaman sayuran lokal yang tumbuh intinya :)

Sebaiknya dalam satu porsi sajian, sayur-sayuran dan buah-buahan memiliki porsi paling banyak, yakni separuh bagian piring setiap makan (satu kali sajian). Sementara itu, separuh bagian piring lainnya dapat diisi dengan makanan pokok yang biasanya mengandung karbohidrat dan lauk-pauk yang banyak mengandung protein (porsi protein harus lebih banyak dibanding karbohidrat.

Tujuan diselenggarakannya APFF 2017 ini adalah untuk mempercepat aksi, mendukung kolaborasi ilmiah, memfasilitasi persebaran informasi terkait praktik baik yang telah berhasil dilaksanakan, serta merancang solusi untuk mengatasi tantangan krusial terkait sistem pangan dikawasan regional. 


Manfaat APFF adalah :
  • Menunjukkan apa yang sudah dikerjakan Pemerintah untuk menghadapi tantangan, khususnya berkaitan dengan 3 tahun pemerintahan Jokowi
  • Mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk memecahkan masalah pangan dan nutrisi
  • Memicu potensi ekonomi yang bisa direalisasikan, misalnya : mengundang investasi di bidang pangan
Detail event APFF 2017 bisa di baca di http://www.eatforum.org/ 

Dalam kesempatan ini hadir Ibu Helianti Hilman CEO Javara yang mengatakan bahwa makanan sehat kadang sering disepelekan karena tidak ngetren. Keterbatasan lahan bukanlah kendala mengatasi masalah pangan. Berbicara masalah pangan sangat berkolerasi dengan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Banyak sekali yang akan dibahas salah satunya adalah micronutrient, misalnya efektivitas suplemen yang mengandung micronutrient. Makanan yang mencegah timbulnya penyakit.

 Helianti Hilman
JAVARA didirikan tahun 2008, terinsprasi oleh keanekaragaman hayati pangan Indonesia, kearifan dan spritualisme asli. Menghidupkan kembali keanekaragaman hayati makanan yang terlupakan. Intinya adalah menjaga warisan Indonesia yang kaya kenekaragaman hayati makanan dan kearifan lokal dari sistem pangan lokal.

JAVARA saat ini dikenal sebagai perusahaan sosial terkemuka di Indonesia yang bekerja dengan berbagai macam produk makanan organik berbasis biodiversitas dengan menggunakan prinsip-prinsip etika. Sesungguhnya negara kita Indonesia tercinta banyak sekali bahan pangan yang luar biasa, seharusnya nih kita tidak perlu melirik bahan pangan dari negara lain. 

Tanaman pangan liar yang ada di Indonesia seperti pegagan, krokot, genjer ini kaya akan nutrisi loh, bahkan di negara belgia ada yang menjual ekstrak pegagan. 


Tahukah teman-teman?
  • Daun pegagan bermanfaat untuk mencegah alzheimer.
  • Daun kelor kandungan proteinnya 14x lebih banyak dari susu. 
Percaya nda daerah yang dilanda malnutrisi adalah daerah yang banyak konsumsi pangan pabrikan. Penyakit itu 70%nya dipengaruhi oleh makanan loh. Jadi dengan memperbaiki sektor pangannya diharapkan kesehatan masyarakat Indonesia jadi meningkat. Mari jadi bagian masyarakat yang cerdas dan bijak memanfaatkan keanekaragaman tanaman yang dimiliki bumi ini untuk dikonsumsi dan mulai menanam apa yang bisa ditanam, karena sehat tidak harus mahal dan harus diupayakan. Semangat berdayakan diri dan upgrade diri ya teman-teman untuk mengenal jenis-jenis tanaman pangan liar :)

Salam sehat ^_^
                          


******



Referensi tulisan : 
https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2017/10/sehat-berawal-dari-piring-makanku



1 komentar