BPOM : Sehat Ala Generasi Cerdas

“Salah satu aspek hari pangan sedunia adalah aspek keamanan. Beredarnya ragam makanan kekinian yang ada juga perlu diwaspadai keamanannya, nilai gizinya, jangan asal makan yang lagi kekinian semata!” 


Pernyataan di atas diungkapkan oleh Guru Besar Teknologi Pangan IPB, Bapak Prof.DR. Purwiyatno Hariyadi, saat Ngobrol Asyik Milenial Bersama BPOM yang mengusung tema “Makan Sehat Ala Generasi Cerdas” yang berlokasi di Mitra Terrace, Jl. Gatot Subroto Kav. 21, Jakarta Selatan pada Sabtu, 9 November 2019. 

Pada tanggal 16 Oktober diperingati sebagai Hari Pangan Sedunia atau World Food Day. Hari Pangan Sedunia tahun 2019, mengangkat tema global “Our Actions are Our Future. Healthy Diets for a #zerohunger World” yang menyoroti upaya yang lebih cermat dalam memastikan keamanan pangan dan pola pangan sehat untuk semua orang. 

Kepala Badan POM RI, Ibu Penny K. Lukito menyampaikan bahwa kita dituntut untuk mampu mempromosikan aksi melawan kelaparan di seluruh dunia, memastikan keamanan pangan serta pola hidup dengan pangan yang bergizi dan sehat untuk seluruh penduduk di dunia.

            


Cukup dua media atau alat yang dapat merubah arah perkembangan zaman, yaitu smartphone dan internet. Yap, cukup kolaborasi dari dua media atau alat tersebut, saat ini zaman berubah kearah digitalisasi. Akses kita melihat dunia menjadi lebih mudah dan akses kita untuk mendapatkan apa yang kita mau juga menjadi semakin mudah. Begitu juga dengan akses untuk menjual produk atau barang menjadi lebih mudah. Dengan adanya kemudahan ini, mendorong roda ekonomi masyarakat menjadi berputar. 

Namun memang apapun itu pasti ada sisi positif dan negatifnya, seperti dua sisi mata uang, disaat kita semakin mudah untuk mendapatkan apa yang kita mau dan mudahnya menjual produk atau barang, disaat itu pula lah peluang untuk munculnya ketidaksesuaian atau penyimpangan dapat muncul. Contohnya seperti banyaknya produk obat, makanan ataupun minuman tanpa izin edar yang mudah ditemukan pada situs atau aplikasi jual beli online/marketplace. Padahal jika produk tersebut tidak dilengkapi dengan izin edar, kita tidak akan pernah tau, apakah produk tersebut aman dikonsumsi oleh kita. Jika kita memilih produk yang sudah memiliki izin edar, sebenarnya itu adalah keuntungan bagi kita. Karena dengan adanya izin edar dari BPOM, produk tersebut sudah melalui tahapan pengecekan keamanan pangan sebelum beredar dan setelah beredar di pasaran, produk tersebut juga dipantau oleh BPOM dengan cara inspeksi produk di pasaran. Oleh karenanya, kita sebagai generasi yang cerdas, harus peduli dengan keamanan dari produk yang akan kita konsumsi.

Terkait dengan produk yang beredar di marketplace, aku punya pengalaman menarik. Aku pernah mengikuti program give away produk cemilan makanan di IG dan setelah iseng ikuat program give awaynya, ternyata aku menjadi salah satu pemenangnya. Aku dapet voucher yang dapat ditukarkan dengan produk cemilan disalah satu aplikasi marketplace. Lumayan lah ya dapet cemilan gratisan (hehehe..). Setelah melakukan pemesanan dan produknya tiba dirumah, ternyata produk tersebut tidak terdapat izin edar, begitu juga dengan logo halal. Nah suami yang memang concern dengan izin edar dan logo halal, menyarankan aku untuk tidak mengkonsumsi produk tersebut. Dan akhirnya kami pun tidak mengkonsumsi produk tersebut. Mungkin ada yang berkomentar sayang, namun kalau terkait dengan kesehatan, hal itu tidak dapat ditawar-tawar lagi.


Produk yang tanpa izin edar, kita tidak tahu bahan apa yang ditambahkan, apakah dosis yang ditambahkan aman, apakah keamanan pangannya seperti dalam hal kandungan mikrobiologi, logam berat ataupun mikotoksinnya terjaga? Berapa gizi yang terkandung di dalamnya? Siapa yang menjamin bahwa produk tersebut aman untuk dikonsumsi? Jadi aku ingetin lagi, generasi cerdas, please untuk peduli ya.

Saat ini BPOM telah bekerja sama dengan Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) dan beberapa marketplace seperti Bukalapak, Halodoc, Klik Dokter, Grab dan Gojek. Kerja sama ini dilatarbelakangi hasil pengawasan Badan POM melalui tim Cyber Patrol yang menunjukkan bahwa banyak produk obat dan makanan yang tidak memenuhi standar keamanan, manfaat, dan mutu yang diperjualbelikan melalui berbagai platform marketplace. 


Well, dengan adanya kerja sama ini diharapkan akan meningkatkan efektivitas pengawasan keamanan, kualitas, dan mutu serta kebenaran informasi dari produk obat, makanan dan minuman yang beredar secara online sehingga masyarakat terhindar dari produk yang tidak memenuhi syarat dan beresiko terhadap kesehatan.



BPOM juga telah berupaya membuat terobosan dengan memanfaatkan teknologi informasi yaitu melalui penerapan 2D barcode atau istilah yang mudah dikenal adalah quick respon code (QR Code). Melalui sistem QR Code ini mampu memberikan manfaat bagi masyarakat terkait kemudahan akses informasi legalitas produk. Dalam QR Code tersebut tercantum nomor izin edar, nama produk dan tanggal kadaluarsa izin edar. O iya buat yang masih bingung dengan istilah izin edar, maksudnya adalah nomor MD ya (hehehe…). Nah dengan melakukan scan QR Code melalui aplikasi BPOM Mobile, konsumen dapat memastikan legalitas produk Obat, Makanan dan Minuman. 

Nah untuk produk makanan dan minuman yang biasa kita beli di warung atau rumah makan, yang perlu kita perhatikan adalah higienitas atau cara berproduksi produk tersebut dan setelah dapat kita pastikan bahwa produk tersebut aman, jangan lupa apakah produk tersebut bergizi untuk tubuh kita. Jangan sampai hanya karena banyaknya penyedap rasa dan murah, membuat kita betul-betul sebagai generasi micin (hehehe…) tanpa memperhatikan gizi dari produk yang kita konsumsi. 

Ayo Sadar Pangan Aman

Yup, dengan meningkatkan awareness kita sebelum membeli produk dengan melakukan pengecekan, diharapkan generasi milenial dapat memiliki kesadaran dalam mengkonsumsi pangan yang aman, bermutu dan bergizi dalam rangka mewujudkan #zerohunger world.

Pesan terakhir dari Ibu Penny yaitu mengajak semua pihak untuk bersama bersinergi mengawal keamanan pangan di Indonesia, baik melalui pembinaan maupun pengawasan dan diharapkan generasi milenial juga berperan aktif mewujudkan Indonesia maju, terdepan dengan tingkat keamanan pangan yang unggul.

Last but not least, masih ingat kan dengan Cek KLIK ? Yuk membiasakan untuk Cek Kemasan, Label, Izin Edar, Kadaluwarsa sebelum membeli produk! Jadilah konsumen yang cerdas, sehat dan peduli! 



1 komentar